Thursday 29 October 2009

Goes to Kuala Lumpur & Singapore

Sabtu, 24 Oktober 2009, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika kembali ke Tanah Air sepulang dari melakukan lawatan Studi Komparatif dan Misi Pariwisata ke Kuala Lumpur dan Singapore. Rombongan yang ketuai oleh Ketua Program Studi PTI Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom berjumlah 34 orang mahasiswa dan 3 orang Dosen Pemdamping, Zakaria Aziz, M. Pd., dan Noviardi, ST., MA. Rombongan bertolak ke Kuala Lumpur Pada Hari Senin Tanggal 19 Oktober 2009 dengan Penerbangan Air Asia,

Selasa Tanggal 20 Oktober 2009, rombongan mengunjungu Fakulti Teknologi dan Sains Maklumat Universiti Kebangsaan Malaysia, kunjungan ini dilakukan dari Jam 09.00 sampai 13.00 Waktu Setempat, setelah kunjungan resmi rombongan menuju Kawasan Putra Jaya.

Rabu, 21 Oktober 200, rombongan bertolak ke Fakulti Saians Komputer dan Teknologi Maklumat, University of Malaya, acara berlangsung dari jam 09.00 s/d 13.00 waktu setempa. Setelah kunjungan resmi selesai rombongan berangkat menuju KLCC kawasan Menara Kembar (Petronas).Pada Jam 07.00 Malam rombongan bertolak ke Singapore.

Sekitar jam 08.00 waktu setempat rombongan sampai di Singapore. To be Continue untuk Mahasiswa angkatan 2008











Serah terima kenang-kenangangan kepada Pejabat Dekan Fakulti Teknologi dan Sains Maklumat Universiti Kebangsaan Malaysia Prof. Dr. Abdullah Mohd. Zin.











Lagi di Putra Jaya













di Singapore











Fhoto Bersama Pejabat Dekan Fakulti Computer Science & Teknologi Maklumat University of Malaya Prof. Dr. David Lee

Tuesday 23 December 2008

Ketika Tradisi tanpa Evaluasi

TRADISI TANPA EVALUASI
“Untuk orang-orang yang merasa peduli”


Tulisan ini merupakan sebuah refleksi yang beranjak dari keinginan untuk menjadikan "kampusku" tidak lagi sebagai sebuah Perguruan Tinggi yang termarginalkan akan tetapi menjadi sebuah perguruan tinggi yang “orang” di dalamnya (Dosen – Mahasiswa – Karyawan) ” merasa bangga menjadi bagian dari "kampusku". Tapi keinginan tersebut makin hari makin terkikis, makin pupus dan hampir tenggelam ketika melihat kondisi, ketika melihat perilaku yang berkiblat pada “tradisi” tanpa adanya evaluasi apalagi edukasi.
Kondisi tersebut dicoba untuk diterobos dengan melakukan inovasi-inovasi dalam rangka membuka mata, telinga dan hati dengan maksud perilaku “tradisi” dapat berubah menjadi perilaku yang profesional dan proporsional. Tidak heran beberapa SDM “bergizi” istilah kami di kampus kita yang tercinta ini, satu persatu mulai menjauh, dan tidak menutup kemungkinan yang lain akan mengikuti jejak yang sama. Situasi ini jelas akan merugikan kita semua, terutama "kampusku" secara institusi.
Kondisi akan semakin parah jika komponen SDM masih memiliki pola pikir “PNS lama” – maju atau mundurnya "kampusku", gaji juga sebanyak itu – jika pola pikir ini telah dan masih akan menjadi pegangan, maka otomatis "kampusku" akan tetap seperti dulu, sekarang dan akan datang, dan parahnya akan “kuadrad” jika para pimpinan masih tetap mempertahankan kondisi dan “tradisi” ini.
Sebanarnya masih banyak orang-orang yang memiliki idealisme dan kompetensi untuk membesarkan "kampusku", akan tetapi komunikasi yang kurang, koordinasi yang tidak jelas, administrasi yang “kadaluarsa” itu semua menjadikan kita terhambat, terjebak dalam “guyonan” bahkan cemoohan “lapau”.
Refleksi di atas beranjak dari pengalaman, yang membuat rintihan dan gejolak hati sehingga akhirnya melahirkan jiwa pemberontakan. Hal itu dikarenakan “kebijakan - policy” tradisi, dan kalau boleh disebutkan dengan istilah “kebijakan usang” yang justru di kampus ini seolah kebijaka baru. Ingat, Kita sudah heterogen, memiliki pengalaman yang berbeda. Apakah kita harus “berkeringat” sehingga putus urat leher kita mempertahankan “tradisi” yang sebenarnya boleh kita katakan “kuno, usang, tidak update”, dan seperti telah diuraikan di atas hanya akan menjadi bahan “guyonan” bahkan “cemoohan”.


Sebenarnya masih banyak lagi kebijakan “tradisi” yang harus kita pertanyakan lagi, tapi dasar ngantuk sudah mendera, maka sampai disini dulu, dan sebentar lagi edisi mahasiswa akan hadir. Tunggu ya….!
Oh ya , yang terakhir nih, bulan November dan Desember adalah bulan kesukaan kampus kita, karena pada kedua bulan tersebut buanyak sekali kegiatan. Dosen pelatihan, mahasiswa pelatihan, pokoknya semuanya. Akhirnya kuliah terbangkalai.

Udah sekian dulu, semoga bermanfaat. Tetap semangat. Maju Kampusku

Wednesday 6 August 2008

Polisiku....oh ....Polisiku - 2

Kejadian sebelumnya mengingatkan saya pada kejadian beberapa tahun silam. ketika itu Plaza Andalas Padang baru saja beroperasi, yang mengakibatkan beberapa jalan berubah arah. salah satunya adalah jalan yang ada di sepanjang bantaran tepi laut (Jalan Samudera).

pada salah satu jalan yang sebelumnya boleh lewat, saat itu tdk boleh dilewati. kejadian yang membuat citra polisi semakin buruk, kelam, jelek adalah ada beberapa orang polisi yang berdiri tepat dibawah rambu dilarangan lewat (karena memang masih dalam tahap sosialisasi).

lucunya, si Polisi sepertinya sengaja membiarkan saya untuk melewati jalan yang dilarang lewat, ketika saya sudah melewati jalan tersebut barulah si polisi memberhentikan saya, serta mengambil SIM dan STNK saya, lalu meminta uang Rp. 39.000.

akhirnya... terpaksa uang Rp. 40.000 lenyap di telan oleh polisiku....

apasih salahnya ketika kita tidak tahu, lalu memberitahu pengguna jalan untuk melewai jalan yang seharusnya dilewati, bukannya membiarkan lewat pada jalan yang dilarang lalu menilang dan meminta uang..????
Mana semboyan, mengayomi, melindungi, melayani masyarakat....???
BOHONG, PENIPU, PERAMPOK UANG RAKYAT

Polisiku....oh ....Polisiku

Beginilah Polisiku....!

Kisah ini terjadi ketika kami Dinas luar kota (ke Kota Padang, kami dari Bukittinggi). ketika lewat depan Matahari Plaza Padang, kami di stop oleh dua orang polisi...oooo memang kiranya kami lupa menggunakan sabuk pengaman. habis... kami baru jalan sekitar 5-10 meter dari tempat kami berhenti.

setelah menanyakan prosedur baku (SIM, STNK), si Polisi (AFRINAL), mulai melakukan negosiasi dengan sopir kami, pertama si sopir minta pendapat kami. Ya..udah minta saja surat tilang, Si Polisi, tdk mau malah dia minta UANG Rp. 69.000., akhirnya si sopir konasultasi dengan kami lagi. Nggak usah minta saja surat tilang pesan kami sama sopir. Tapi akhirnya... mungkin si sopir tidak mau repot. sipolisi minta UANG rP. 50.000, tapi si sopir hanya memberi Rp. 25.000. dan itupun di terima oleh SI AFRINAL, si polisi kita.... polisis...polisi....!

Tuesday 29 July 2008

Anakku suka memilih

Ketika Anakku Bertanya Tentang "ALLAH" -5

Suatu ketika kami menyuruh anak kami Sefza Auma Tiang Alam untuk mengerjakan PR-nya. kebetulan ketika itu saya sedang capek-capeknya pulang kerja. ketika disuruh mengerjakannya dengan Bundanya, dia malah minta sama saya..

Sefza.. sama bunda aja ya..? kata bundanya. nggak... sefza pingin sama ayah..katanya.
akhirnya ya .. dia mengerjakan PR-nya sama saya.

suatu ketika lagi, Bundanya sedang sibuk buat Program Komputer, lalu saya memintanya untuk membaca Al-Qur'an. Sefza baca Al-Qur'an sama ayah ya.. Tidak... katanya..sefza mau sama Bunda.. waduuuuh..anakku.

Ayah...Allah dimana Yah..?

Ketika Anakku Bertanya tentang "ALLAH" - 4


Kisah berikut terjadi setelah beberapa hari anakku "diwisuda" TK. Ayah.. katanya. Allah itu dimana sih..?. Allah itu selalu dekat kepada orang yang rajin Shalat, rajin mengaji, rajin belajar, jawab saya.
Sefzakan rajin belajar, tapi kok Sefza nggak pernah lihat Allah..? ketusnya lagi. Sayapun mulai bingung bagaimana menjawab pertanyaan tersebut yang sesuai untuk konsumsinya.

Sefza.. Allah itu tidak bisa kita lihat, tapi Allah bisa lihat kita, Allah itu Tuhan yang menciptakan kita semua, manusia, semua binatang, tumbuhan dan semua yang ada di Bumi. Anakku hanya diam... apakah dia mengerti atau tidak dengan jawaban saya

Sunday 27 July 2008

Jangan bunuh Makhluk Allah

Ketika Anakku bertanta tentang "ALLAH" - 3

Suatu ketika anakku sedang mengejar kucing dan ingin melemparnya dengan batu, tapi tiba-tiba bundanya melarangnya, dengan berkata : Sefza, jangan dilempar nanti kucing itu mati bagaimana, kita tidak boleh membunuh makhluk Allah.

maka diapun tidak jadi melempar kucing tersebut, lalu dia langsung menghampiri bundanya.
Bunda...katanya, nyamuk itu makhluk Allah ya...?, ular itu apa juga makhluk Allah ya..?. Lalu bundanya menjawab.. iya itu semua makhluk Allah.

lalu dia bertanya lagi.. tapi kenapa kita boleh membunuh nyamuk...? dan ular kata teacher saya di sekolah juga boleh dibunuh

Setan Tidak Lari

Ketika Anakku Bertanya Tentang "ALLAH" -2

Suatu hari saya mengajak anak saya Sefza Auma Tiang Alam untuk sholat Ashar, tapi dia maleeeees bangat..lalu Bundanya bilang, sefza kalo malas coba baca A'uzubillahiminas Syaithanirrajiim...
lalu dia membaca yang yang disuruh oleh bundanya.

tapi dasar anak kecil, lalu dia bilang..tuh.. setannya nggak lari.. sefza malas nih sholat, berarti setannya kan nggak lari...
kami berdua senyum-senyum sambil gelang kepala.

Ketika Anakku Bertanya


Ketika Anakku Bertanya tentang "ALLAH" - 1


Anakku Sefza Auma Tiang Alam, yang lahir 5 tahun yang lalu tepatnya tanggal 8 Oktober 2002, sering membuat kami (saya dan isteri) kebingungan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memang sulit untuk dijawab. Untuk menjawab pertanyaannya yang "notebene" juga sulit dijawab jika ditanyakan oleh orang dewasa.


Suatu hari, anakku bertanya....

Yah...... planet itu dimana....? lalu saya menjawab.... nak.. planet itu banyak ada bumi, ada mars ada pluto... sekarang kita berada di planet bumi...dan planet yang lainnya jauh sekali

Kalo Power Ranger di planet Mars ya yah....?, sambungnya lagi...
Power Ranger itu hanya Film, hanya cerita saja...

tapikan Power Ranger punya pesawat terbang, jadi bisa ke mars sambungnya lagi.
iya..tapi Power Ranger itu hanya di film. trus... banyak orang tidak di Planet Mars..? sergahnya lagi..
Di planet mars tidak ada yang hidup, tdk ada orang, tidak ada binatang...jawab saya. Kenapa tidak ada yah...? sergahnya dengan cepat...?
waduhnya, saya saya makin kewalahan dengan pertanyaan-pertanyaan anakku.